Kalo ke Bali dengan duit empat juta bakal kurang tuh”
Demikian kalimat dari salah seorang kawan yang tahun lalu berangkat liburan ke bali selama tiga hari. Saya sangat terperanjat mendengar kalimatnya. Mengapa tidak, budget sebesar itu bahkan melebihi dana yang saya habiskan ketika menyeberangi dua negara di eropa, Belgia dan Belanda dalam hitungan waktu yang sama. Usut punya usut, ternyata ia berangkat ketika peak season, yaitu pada saat lebaran, dimana harga tiket pesawat sedang melambung tinggi. Ditambah lagi ia menginap di hotel berbintang dilangit. Tak heran mengapa ia berkata demikian.
Saya yakin, tak sedikit dari kita juga berpendapat yang sama, bahwa berlibur ke destinasi domestik, khususnya Bali adalah suatu hal yang bakal menguras isi kantong. Oleh karenanya liburan ke pulau ini menjadi hal yang sangat mewah, bahkan mungkin kita bisa kesana hanya bila menabung dari jauh-jauh hari atau jika beruntung memenangkan sebuah kuis liburan ke Bali di televisi.
Setiap orang memiliki pendapat sendiri tentang liburan atau jalan-jalan. Ada yang rela membayar mahal untuk penginapan mewah dan menyewa paket tour agar ia bisa menikmati liburannya dengan santai dan tak direpotkan oleh urusan ini itu. Seperti seorang kawan saya yang menghabiskan budget 3,4 juta untuk liburan 3 hari 2 malam di pulau Derawan. Sebaliknya ada juga yang berusaha menekan budget perjalanan sedemikian rupa dengan konsekuensi tidur di hostel dengan fasilitas seadanya, menumpang tidur di rumah kawan, penduduk lokal atau bahkan di stasiun kereta atau airport. Itinerary (rencana rute/perjalanan) pun disusun secara mandiri, tak menggunakan jasa guide atau paket tour. Mereka yang sering bepergian dengan cara seperti ini berpendapat bahwa jalan-jalan tak mesti mewah, asalkan bisa pergi ke luar kota, mengenal berbagai macam budaya, menambah wawasan, mengunjungi tempat wisata dan land mark, berfoto-foto lalu di upload ke blog atau facebook :). Mereka yang menganut ‘faham’ demikian, menamakan diri mereka Backpacker, Turis Kere, Plesir Semi Gembel, dsb. Dan saya adalah salah seorang diantaranya.
Beberapa minggu lalu, saya mengunjungi pulau Bali bersama kedua adik saya tercinta. Lalu setiba di Denpasar, saya bergabung dengan dua orang rekan Backpacker dari Balikpapan yang belum pernah saya temui sebelumnya, Yani & Anna. Kami hanya berkenalan melalui milis Indobackpacker, lalu berkomunikasi via email dan facebook untuk merencanakan detail perjalanan kami.
Alhamdulillah selama 5 hari perjalanan mengunjungi pulau Bali, kami tak menemukan kendala yang berarti meskipun ada beberapa hal dari itinerary yang meleset dari perencanaan,
dikarenakan Force majeure (flight saya ditunda beberapa jam, hingga akhirnya saya terlambat tiba di Denpasar). Kami memutuskan untuk tidak mengunjungi Pura Besakih dan Monkey Forest, dan cuaca di Bali yang sangat panas hingga kami batal melakukan water sport. Meskipun demikian, ada pula hal-hal diluar perencanaan yang kemudian tiba-tiba kami putuskan on the spot. Hal demikian lumrah adanya selama kami dapat menikmati seluruh perjalanan kami.
Berikut adalah Itenerary dan dana yang kami habiskan selama 3 hari (2 hari sisanya hanya di sekitar Kuta).
Hari pertama:
10.15-11.00: Perjalanan ke Pasar Sukawati III
11.00-12.00: Shopping di Pasar Sukawati III
12.00-12.15: Perjalanan ke Mesjid untuk sholat Jumat
12.30-13.30: Sholat Jumat/Zhuhur
13.30-13.45: Perjalanan ke Pasar Sukawati 1
13.45-15.00: Lunch dan Shopping
15.00-15.30: Perjalanan ke Tirta Empul
15.30-17.30: Mengelilingi Tirta Empul. Di tempat ini dan seluruh pura di bali harus menutupi kaki hingga bagian bawah, jadi harus mengenakan celana panjang, rok panjang atau sarung. Bagi yang ingin masuk ke bagian pura harus mengenakan ikat pinggang kain yang sudah disediakan. Wanita yang sedang menstruasi tidak diperkenankan memasuki daerah pura.
17.30-18.00: Perjalanan ke Bebek Bengil
18.00-19.30: Dinner di Bebek Bengil….Yummy abis
19.30-20.45: Balik ke Hostel
Pengeluaran selama hari 1:
-Hostel Rp.90.000 dibagi dua jadi Rp.45.000
-Parkir Sukawati III Rp 4.000
-Parkir sukawati I Rp 2.000
-Htm Tirta Empul Rp 10.000
-Lunch nasi campur dan teh manis Rp 13.000
-Dinner di Bebek Bengil Rp 52.000
-Lunch Supir Rp 13.000
-Fee supir Rp 105.000
-Tips supir Rp 20.000
-Mobil Rp 175.000
-Bensin Rp 100.000
Pengeluaran pribadi: 45.000+10.000+13.000+52.00
0=Rp 120.000
Untuk parkir, makan, fee dan tips supir, mobil, bensin: 4.000+2.000+13.000+105.000+20.000+175.000+100.000= Rp 419.000, dibagi 5= Rp. 83.800
Total Pengeluaran pribadi hari I: 120.000+83.800= Rp 203.800
Hari ke dua:
03.00-05.30: Perjalanan ke Lovina untuk melihat lumba-lumba di tengah laut. Harus berangkat pagi, karena lumba-lumba hanya muncul sekitar jam 6-8. Sebagian perjalanan berkelok-kelok, hati-hati yang gampang mabuk. Opsi lain adalah dengan menginap sehari sebelumnya di penginapan di daerah Lovina.
05.30-09.00: Mengunjungi lumba-lumba dengan menyewa kapal nelayan.
09.00-10.00: Perjalanan ke Gitgit waterfall. Air terjun kembar dengan ketinggian 30 meter.
10.00-12.00: Foto-foto di Gitgit waterfall, kami adalah pengunjung pertama di hari itu.
12.00-13.00: Perjalanan ke Danau Beratan. Di tepi danau ini terdapat Pura Ulun Danu yang biasa kita lihat gambarnya di uang pecahan Rp 50.000.
13.00-14.30: Foto-foto di Danau beratan, menikmati pemandangan danau, pura dan gunung.
14.30-15.30: Perjalanan ke Taman Ayun (Salah satu Pura tertua di Bali)
15.30-16.30: Mengelilingi Taman ayun
16.30-17.30: Balik ke hostel
17.30-17.40: Jalan kaki ke Pantai Kuta
17.40-18.15: Menikmati sunset di Kuta
18.15-18.30: Ke Kuta Square, nyari dinner, nemu KFC langsung masuk.
19.00-19.20: Balik ke Hostel
Pengeluaran selama hari ke dua:
-Hostel Rp.90.000 dibagi dua jadi Rp.45.000
-Sewa kapal ke tengah laut untuk liat lumba-lumba Rp 60.000
-Parkir Gitgit Rp 5.000
-Htm Gitgit Rp 5.000
-Parkir liat monyet di pinggir jalan daerah Singaraja Rp 2.000
-Lunch soto ayam dan es jeruk Rp 13.000
-Parkir Danau Beratan Rp 3.000
-Htm Danau Beratan Rp 10.000
-Htm Taman Ayun Rp 3.000
-Parkir Taman Ayun Rp 5.000
-Dinner di KFC Kuta Square: Rp 31.000
-Fee supir Rp 135.000
-Tips supir Rp 20.000
-Mobil Rp 175.000
-Bensin Rp 100.000
Pengeluaran pribadi: 45.000+60.000+5.000+13.000+10.000+3.000+31.000=Rp 167.000
Untuk parkir, fee dan tips supir, mobil, bensin: 5.000+2.000+3.000+5.000+135.000+20.000+175.000+100.000= Rp 445.000, dibagi 5= Rp. 89.000
Total Pengeluaran pribadi hari kedua: 167.000+89.000= Rp 256.000
Hari ke tiga:
06.00-06.15: Perjalanan ke Pantai Sanur. Bangun nya telat karna tepar semalam
06.15-07.15: Menikmati sunrise di Pantai Sanur.
07.15-07.30: Perjalanan ke Pulau Serangan
07.30-09.15: Menyusuri Pulau Serangan (Pantai terindah, terbersih dan tersepi yang pernah kami kunjungi selama di Bali)
09.15-09.30: Perjalanan ke Airport
09.30-10.00: Airport, jemput Ayu (teman dari Jkt)
10.00-10.30: Perjalanan ke Tanah Lot
10.30-12.00: Mengelilingi Tanah Lot
12.00-13.00: Lunch, sholat
13.00-13.30: Perjalanan ke GWK (Garuda Wisnu Kencana)
13.30-14.30: Mengelilingi GWK
14.30-14.45: Perjalanan ke pantai Dream Land
14.45-15.15: Foto-foto sebentar di Dream Land, cuaca siang itu sangat panas.
15.15-16.00: Perjalanan ke Uluwatu
16.00-18.00: Menyusuri bukit dan pura Uluwatu, hati-hati dengan monyet yang berada disekitar bukit, jaga kacamata dan asesoris rambut anda. Kami sempat bertemu dengan 3 orang pengunjung yang kacamata dan ikat rambutnya direbut oleh monyet setempat. Entahlah, mungkin monyet juga ingin gaya.
18.00-18.20: Perjalanan ke Pantai Jimbaran
18.20-20.00: Dinner seafood at Jimbaran, yummy and cool view
20.00-20.20: Perjalanan ke Kampung Bali (beli souvenir)
20.20-21.15: Shopping di Kampung Bali
21.15-21.30: Balik ke Hostel
Pengeluaran selama hari 3:
-Hostel Rp.90.000 dibagi dua jadi Rp.45.000
-Parkir Sanur Rp 5.000
-Htm Pulau Serangan Rp 5.000
-Htm Tanah Lot Rp 10.000
-Parkir Tanah Lot Rp 5.000
-Lunch nasi padang dan teh manis Rp 18.000 (lain kali makan di luar area Tanah lot deh, mahal soale)
-Htm GWK Rp 25.000
-Parkir GWK Rp 5.000
-Htm Dream land Rp 2.000
-Parkir Dream land Rp 3.000
-Htm Uluwatu Rp 3.000
-Parkir Uluwatu Rp 3.000
-Dinner seafood di Jimbaran Rp 70.000
-Fee supir Rp 180.000
-Tips supir Rp 20.000
-Mobil Rp 175.000
Pengeluaran pribadi: 45.000+5.000+10.000+18.000+25.000+3.000+3.000+70.000=Rp 179.000
Untuk parkir, fee dan tips supir, mobil:
5.000+5.000+5.000+3.000+3.000+180.000+20.000+175.000= Rp 396.000, dibagi 6= Rp. 66.000
Total Pengeluaran pribadi hari ketiga: 179.000+66.000= Rp 245.000
Total pengeluaran di Bali selama 3 hari: 203.800+256.000+245.000= Rp 704.800
Nah, kalau ada cara yang lebih murah dan menyenangkan, kenapa mesti bayar mahal?
So…keBali (lagi) yuks!
Nb:
– Mobil yang kami sewa adalah Avanza, dengan biaya Rp 175.000 per hari. Bisa menghubungi Ibu Lanny di no hp: 08123850900.
– Supirnya adalah Pak Gede Suwita. Orang nya ramah dan baik, tak hanya mengantar ke tujuan, beliau juga menemani kami di beberapa tempat wisata, sekiranya diperlukan. Bisa di hubungi di no hp: 081338590310. Fee untuk 8 jam adalah Rp 60.000, dan Rp 15.000/extra hour.
– Kami menginap di Hotel Bali Sandat Inn di Jalan Legian 120 (10 menit jalan kaki ke pantai Kuta) Kamar yang kami sewa berfasilitas: double bed, kamar mandi di dalam, fan, balkon, breakfast roti dan teh/kopi. Rate 90 ribu permalam. Reservasi di 0361/753491.
-Foto-foto bisa dilihat di album Bali, Indonesia.
Tips:
-Bagi penggemar fotografi dan budaya, waktu terbaik untuk mengunjungi Bali adalah beberapa hari menjelang Nyepi atau Galungan, karena pada saat itu banyak diadakan upacara adat/ keagamaan.
-Pergi secara rombongan akan menghemat budget transportasi. Tapi bila sendiri atau berdua, bisa menyewa motor di Denpasar. Harga kisaran 40-70 ribu perhari.
Read Full Post »